Gue Itu . . . Pengin cerita banyak di sini. Ya
pokoknya cerita apa aja yang bisa gue ceritain. Tapi gue bingung, gue mesti
mulai dari mana --- (?) Hmm..
* * *
Gue Itu . . . Suka banget sama warna abu-abu. Entah
kenapa, menurut gue warna abu-abu itu kalem (pake banget). Sedangkan gue liar.
Iya sih, emang gak nyambung, tapi gue emang suka sama warna-warna yang sifatnya
kalem gitu. Menurut gue, warna abu-abu itu enak aja dilihatnya. Kesannya
simpel. Gak neko-neko. Nyaman, dan juga enak dipandang dari segi bentuk, sudut,
atau apapun itu. Ya sama aja sih sebenernya kek perasaan ini ke kamu. Simpel.
Tulus dan gak pernah neko-neko. *Apasih!* Yah,.. pokoknya, dari 12 jenis warna
umum, warna yang paling gue suka itu intinya; warna abu-abu. : )) #inibukankode
* * *
Gue Itu . . . Jomblo. #okeinimiris *skip!*
* * *
Gue Itu . . . Suka benget sama kucing. Menurut gue,
kucing itu lucu, unyu, dan menggemaskan (buat yang mau muntah, muntah aja. gue
juga agak mual sih nulis kata-kata ini barusan). Kucing itu makhluk ciptaan
Tuhan yang paling indah. Persis banget kayak kamu; indah, lucu, dan
menggemaskan. #halah
Jadi seekor kucing itu menurut gue juga
enak banget. Selain dari makan dan tidur, mentok-mentok aktivitas hariannya itu
maen lari-larian sana-sini. Abis itu maen keluar rumah. Balik dari maen, makan.
Abis makan, ya tidur lagi. Gitu-gitu aja terus sampe lo siap denger kabar
mantan lo bentar lagi mau lamaran..
Seru, ya, jadi kucing?
Nah, kelakuan harian gue itu hampir sama
persis (banget) kayak kucing. Hoby gue tuh kalo gak makan (tapi gak pernah
gemuk-gemuk), tidur, maen, dan mentok-mentok ngelamun. Bedanya gue gak suka
lari-larian aja dalam rumah. Iya, ngeri juga entar nyokap gue kalo kerjaan gue
tiap hari lari-lari dalam rumah gitu. Lari dari masa lalu aja susah, apalagi
lari-larian dalam rumah, sempit. Kayak ibarat harapan untuk bisa berlabuh ke
hati kamu gitu, harapannya sempit. Itulah alasan mengapa gue suka banget sama
hewan yang satu ini. Nyambung bangetkan alasannya --- (?)
Tapi,.. gue belum siap (dan enggak mau
juga) untuk menjadi seekor kucing. Secara kucing itu sering banget ditimpuk,
dipukul, disiram air panas, bahkan sampai ada yang sering banget dibunuh.
Sebagian para jomblo orang diluaran sana banyak yang menganggap hewan
satu ini termaksud salah satu hewan yang sifatnya suka mengganggu dan sering
merugikan. Seperti; sering menganggu makan. Suka nyolongin ikan dan makanan.
Sering pipis sembarangan. Suka pup
tapi gak pernah disiram. *Loh? Pokoknya dengan berbagai macam alasan-alasan
tertentu, kucing tuh sering banget jadi bahan siksaan manusia. Gue kadang
kasian. Hati kecil gue terkadang menjerit (oke ini lebay), kadang gak tega aja
ngeliatnya. Padahal, apa salahnya coba kalo pun ada kucing liar yang datang ke
rumah kita, ya kita biarin ajaa.. Toh juga yang datang ke rumah bukan si
mantan yang tiba-tiba ngajak balikan dia tuh cuma sekedar minta makanan
sisa kalian doang. Ya anggap-anggap aja rezekinya si kucing itu melalui kalian.
Syukur-syukur kalo kalian mau memberi makanan yang layak dan masih bagus. Tapi,
apa iya, masa sih cuma sekedar makanan sisa-sisaan aja kalian masih gak mau
untuk berbagi --- (?)
* * *
Gue Itu . . . Suka banget dengerin lagu-lagu dari band Sheila On 7. Dari dulu sampe sekarang,
gue itu ngefans banget sama band asal Djogja yang satu ini. Entah kenapa, biar
kata udah termakan zaman, tapi gue gak ada bosen-bosennya menikmati karya-karya
mereka itu. Tiap-tiap lirik lagu yang mereka buat itu menurut gue simpel
banget. Mudah dipahami. Dalam, tapi gak cengeng. Gak terlalu dibuat-buat. Menggunakan
kata-kata sederhana yang gampang diingat untuk diresapi maksud dari pesan yang
dituliskan di dalam lagu-lagunya itu. Mungkin karena alasan itu juga yang
ngebuat gue bisa suka banget sama band yang satu ini. Karena pada dasarnya gue
itu suka yang serba simpel. Gak suka yang terlalu ribet (dalam hal apapun itu
bentuknya). Iya, soalnya otak gue gak kuat kalo harus berfikir terlalu keras.
Hahaha..
Masih ngomongin Sheila On 7.
Diantara sekian banyak hits
lagu-lagu mereka, gue itu paling suka sama lagu mereka yang judulnya: “Dan,
sama; Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki.”
Pertama-tama, mungkin gue akan ngebahas
judul lagu; “Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki” terlebih dahulu.
Menurut Analisa yang berhasil gue amati (cailah! anak lab banget nih bahasanya!
haha), lagu ini menceritakan tentang: betapa merasa bahagianya tokoh utama
dalam lagu tersebut. Ia merasa seperti orang yang paling beruntung bisa
memiliki kekasih yang dimilikinya saat ini. Seolah ia ingin mengungkapkan rasa
bahagia tiada duanya itu di dalam hidupnya, karena telah berhasil menemukan
sosok seseorang yang dianggapnya sebagai penyempurna perjalanan cerita
hidupnya. Cieee.. Eross.. Bisaan aja buat liriknya. Hahaha..
Tapi daripada lagu originalnya, gue lebih
suka mendengarkan lagu ini pada saat mereka membawakannya secara live.
Selain karena mereka sering banget merubah aransemen musik aslinya, di situ
biasanya Duta juga selalu meng-improvisasi-kan tiap-tiap lirik yang ada
di lagu tersebut dengan alunan-alunan nada yang terasa lebih mendalami lagi
untuk penghayatannya.
Berikutnya; “Dan.”
Kalo dari makna yang gue baca di balik
lagu ini, di sini Eross seperti ingin bercerita di mana tokoh utama dari sosok
lagu ini seperti ingin meminta maaf atas semua apa yang telah terjadi saat ini.
Di mana ia menganggap semua ini adalah murni atas kesalahannya. Sebuah
kesalah-pahaman, penyesalan serta kerumitan di dalam suatu hubungan tersebut.
Yang mana kalo kita cermati lebih dalam lagi, tokoh utama dalam lirik lagu ini
seolah menceritakan suatu alasan yang tidak bisa ia ceritakan dan ia ungkapkan
secara detail kepada kekasihnya. Sampai pada akhirnya, ia pun memutuskan untuk
mengakhiri semua. Ada kesan seolah seperti menyesal. Apa daya, keputusan telah
diambil. Ia berharap semua kembali baik-baik saja. Saat di mana semuanya ini
belum terjadi.
Lebih detailnya, silahkan simak sepenggal
liriknya berikut ini:
“Dan..”
“Bukan maksudku.. Bukan inginku..”
“Melukaimu sadarkah kau di sini ku pun
terluka..”
“Melupakanmu.. Menepikanmu.. Maafkan
aku..”
- - -
Gimana? Bener gak? Untuk lebih jelasnya,
mendingan dengerin lagunya secara langsung aja ya, Mblo.. Hahaha..
Yang jelas, gue begitu sangat mengagumi
karya-karyanya Eross Chandra. Selain memiliki skill bermain gitar yang
bisa dibilang di atas rata-rata, kemampuannya juga dalam mengolah serta
mengemas musik sangat baik. Lirik-lirik lagu yang dituliskan benar-benar terasa
jujur. Simpel. Indah. Mudah dicerna. Dan enggak terasa berlebihan. *tepuk
tangan semeriah mungkin*
* * *
Gue Itu . . . Dulu pernah sempat naksir sama seseorang.
Entah kenapa, cewe yang gue taksir ini punya sedikit aura yang berbeda. Bukan.
Dia bukan seorang dari anak dukun beranak. Maksud gue, entah kenapa gue tuh gak
punya alasan khusus untuk bisa menjelaskan secara detail atas dasar apa gue tuh
awal mulanya bisa seperti ini. Di mata gue (ya sebenernya faktanya emang gitu
sih), anak ini gak pernah neko-neko. Gak terlalu suka rumpi sana-sini. Memiliki
IQ di atas rata-rata (beda banget kayak IQ gue. kecil, rapuh, lemah, dan
kosong. biji sawi banget). Ia pun semakin terlihat sempurna dengan jilbab yang
dikenakannya. Belum lagi kalo ngeliat senyumnya, behhh.. bawaannya berasa
pengin disunat dua kali ajaa.. Hahaha..
*btw, apa hubungannya sama disunat dua
kali?*
Sepengetahuan gue yang lainnya, dia juga
anak yang baik. Rapih. Taat untuk masalah ibadah, lembut, dan kalem. Berbanding
terbalik dengan gue yang terlalu kucel, pemalas, agresif, liar, dan over brutal. Mungkin kalo ada sutradara film
horor yang gak sengaja nyasar mampir baca tulisan gue malam ini, bisa jadi tuh
sutradara langsung terinspirasi menemukan sebuah judul film layar lebar yang
unik; “Kisah tragis harapan cinta Si
Jenglot untuk Peri yang baik hati.” #Pedih
Selain daripada itu, ia juga berzodiak
yang sama kayak gue. Sama-sama seorang Aquarius (plis jangan ada yang bersorak
“cie,” karena biasanya gue bisa langsung mimisan seketika). Dulunya, ialah
seseorang yang selalu gue banggakan. Seseorang yang selalu gue harapkan.
Seseorang yang namanya selalu gue selipkan diantara doa. Dulu. Iya, itu dulu.
Mungkin Tuhan punya cerita lain. Seperti halnya pada tulisan gue sebelumnya; “seseorang yang baik, setidaknya akan
menemukan pasangan yang baik pula.” Inilah gue. Seorang Aquarius
seperti gue tidaklah akan pernah bisa mengiringi perjalanan cerita seorang
Aquarius baik sepertinya.
Gue gak pernah tahu gimana kabar dan
keadaanya sekarang ini. Dan gue gak punya banyak hak untuk mencari tahu itu
semua. Mungkin ada benarnya juga apa kata si Irzha. Gue adalah orang yang
koplak. Sehingga akan kecil sekali kemungkinannya seorang cewe untuk bisa mudah
tertarik. Dan gue baru sadar, ternyata gue emang sekoplak itu. Karena sampai
saat ini, gue masih gak bisa bedain; “seperti
apa itu rasa suka yang sebenernya, dan seperti apa itu rasa suka sebatas rasa
penasaran saja.” Gak tahu. Gue gak pernah tahu.
Itu, dulu. Semua sudah berlalu.
Yah, apapun itu, hakekatnya belum ada
sejarahnya seeorang Jenglot yang jahat mengiringi perjalanan cerita dari
seorang Peri yang baik. Akan tetapi, setidaknya di catatan kali ini, si Jenglot
yang jahat tadi mencoba mengabadikan cerita lalunya. Cerita lalu yang perlahan
akan tersimpan rapih dikemas dalam bentuk sebuah tulisan sederhana. Yang hingga
pada akhirnya, akan semakin jauh terlupakan. Tertimpa catatan baru yang akan
tertinggal waktu. Dan inilah kenyataannya. Pada dasarnya, para kaum pemuja
rahasia itu biasanya hanya bisa; mengagumi dari kejauhan, mendoakan, lalu
perlahan menjauh untuk melupakan.
Untuk yang terakhir kalinya, di mana pun
ia berada, gue berharap semoga Tuhan selalu melindungi, melancarkan segala
macam urusan, memberikan kesehatan, mempertemukan (dan memberikan) jodoh yang
sepantasnya. Seseoang yang bisa menjaganya dengan baik, bukan pula yang
dikemudian hari malah menyiakannya. Iya, semoga. Aamiin. : ))
#kitalanjut
* * *
Gue Itu . . . Suka banget sama (dan ngeliat) cewe yang memiliki rambut
pendek. Menurut gue, cewe yang memiliki rambut pendek itu lebih terlihat
simpel. Enak dilihat. Dan gak ribet. Apalagi kalo pas rambut pendeknya itu
dikuncir kebelakang gitu, behhh.. menurut gue itu lebih kelihatan dewasa dan sexy
banget, Mblo! Bikin suasana terasa menjadi fresh seketika. Sosok
keibuannya lebih dapet aja.
Ngomong-ngomong masalah rambut cewe, gue
jadi keinget obrolan konyol bareng temen sekampus gue. Waktu itu gue pernah
menanyakan hal seperti ini kepada temen kampus gue. Namanya Panji.
*saat sedang berada di kantin kampus*
Gue: “Nji, kalo elu, lebih suka ngeliat
cewe dengan model rambut panjang, apa cewe dengan model rambut pendek?”
Panji: *ngelirik gue bentar dengan
tatapan penuh rasa kecurigaan* “Hah? Lo kenapa tiba-tiba nanyain hal gak
penting kek gini???”
Gue: “Enggak, nanya iseng aja, daripada
kita gak ada bahan obrolan.. Bener gak?”
Panji: “Yaelah, Pik.. Pik.. Makin kronis
aja lo ini…”
Gue: “Bu—bukaann.. Ini sama sekali gak
ada hubungannya sama status kronis gue sekarang ini.. Coba deh lo liat ke meja
pojok yang ada di sebelah sana..”
Panji: *menoleh ke arah meja yang gue
maksud tadi* “Iya, kenapa sama mereka?”
Gue: “Dari rombongan mereka-mereka itu,
lo lebih tertarik sama cewe yang mana???”
Panji diam sebentar. Gak langsung
ngejawab. Nampaknya ia sedang berfikir. Ato mungkin saja sedang menganalisa.
Kayaknya pertanyaan gue barusan terlalu membuat otaknya sedikit ekstra berfikir
keras. Gak lama setelah ia membakar sebatang rokok...
Panji: “Emm.. Gue lebih suka ngeliat cewe
yang pake baju biru itu, Pik.. Adem aja ngeliatnya..”
Mendengar jawabannya itu, tetiba aja
timbul niat untuk mencakar mukanya saat ini juga. Karena gak layak banget
jawabannya barusan itu untuk gue dengar. Melow-melow bikin gondok gimanaaa..
gitu dengernya. Muka garang hati Hello
Kitty. Kasian.
Gue: “Jawabannya simpel. Berarti lo itu
suka sama tipe cewe yang rambut panjang, Nji..”
Panji: “Kok lo bisa langsung ngasih
kesimpulan kek gitu???”
Gue: *sembari ngelus dada sebentar*
“Gampang aja.. Dari mereka bertiga yang duduk di sana, gak ada satupun yang
ngebuang, kan? Sama cantik. Dan elu memutuskan memilih cewe yang pake baju biru
itu. Bener gak?”
Panji: “Iya, sih.. Cewe yang punya rambut
panjang itu kadangan suka bikin penasaran. Mau dimodel gaya rambut apa aja juga
bisaa.. Belum lagi kalo pas mereka ngibasin rambutnya gitu, behhh.. gak bisa
diungkapkan dengan kata-kata deh..”
Gue: “Tunggu.. Tunggu.. Ini kenapa
kesannya kek lo lagi curhat di radio ya, Nji???”
Panji: “Gue bukan curhat, elu nya aja
yang kronis. Susah emang kalo ngomong sama jomblo sakral kek lo ini, sering
salah tafsir…”
Gue: “Emm.. Kirain gue lo curhat.. Gue
lagi gak ada stock tissue ini masalahnya. Hahaha..”
Panji: “Kalo elu, lebih sir sama yang
mana dari tiga cewe-cewe itu?”
Gue: “Kalo gue lebih suka ngeliat cewe
yang lagi minum pocari itu, Nji..”
Panji: “Yang rambutnya dikuncir pake
kuncir warna merah itu?”
Gue: *mengganggukan kepala*
Panji: “Alasannya?”
Gue: “Lebih natural aja ngeliatnya…”
Panji: “Lo kira dia air galon, natural?
Hahaha..” *Panji ngeledek konyol* “Cewe rambut pendek itu kurang seru, Pik..
Gak bisa dibelai..”
Gue: “Em???”
Panji: “Iya, kalo cewe yang rambutnya
pajang itu kan enak ngebelainya, lama. Soalnya rambutnya panjang. Beda sama
cewe yang rambutnya pendek. Cepet banget ngebelainya..” *sambung Panji
melanjutkan pembicaraannya dengan memberikan sedikit alasan yang gak masuk
akal*
Setelah gue ngerasa kayak baru aja lagi
abis ngobrol sama tutup galon yang gak akan pernah ketemu titik ujungnya, pada
akhirnya gue pun memutuskan untuk menyudahi percakapan konyol ini.
Gue: “Nji, udah, gak usah lo terusin..
Seandainya di Lampung ini ada cangkok otak gratis, mungkin lo orang pertama
yang bakal gue anterin datang ke sana.. Mendingan kita pergi aja dari sini…”
- - -
Balik lagi ke pembahasan semula tadi.
Selera orang memang beda-beda. Semua
memiliki hak penilaian tersendiri. Yang jelas, menurut gue cewe yang memiliki
rambut pendek itu kesannya emang lebih kelihaan natural aja. Lebih minimalis.
Semakin terlihat lebih anggun dengan lekuk badan yang pastinya lebih terlihat
jelas sempurna jika dipandang dari berbagai sudut manapun. Dan gue yakin, cewe
yang memiliki rambut pendek itu adalah jenis manusia yang gak suka ribet. Males
ribet pergi rutin bolak-balik ke salon tiap bulan, misalnya..
Btw, kalo kamu (cewe), kamu termaksud
tipe cewe yang memiliki rambut panjang, apa tipe cewe yang memiliki rambut
pendek, nih??? : ))
* * *
Gue Itu . . . Udah bingung mau nulis apaan lagi. Selain karena faktor ini
udah hampir pagi, di luar juga ujannya gak berenti-berenti. Udara malam ini
dingin parah. Dari jam lima tadi sore nih, sampe sekarang, udah pukul empat
pagi, masih aja gak reda-reda juga. Luar biasa.
Kayaknya untuk catatan mengenai gue malam
ini sampai di sini dulu aja deh. Mungkin dipertemuan yang berikutnya gue
bakalan ngebahas catatan yang lebih panjang lagi mengenai gue dari catatan
malam ini.
Oke, selamat malam semua (mungkin lebih
tepatnya selamat pagi kali, ya?). Sampe ketemu di catatan berikutnya, ya! Bye ~