sedang mencari...
Tuesday, February 21, 2017

Gue Itu . . .

Gue Itu . . . Pengin cerita banyak di sini. Ya pokoknya cerita apa aja yang bisa gue ceritain. Tapi gue bingung, gue mesti mulai dari mana --- (?) Hmm..

* * *

Gue Itu . . . Suka banget sama warna abu-abu. Entah kenapa, menurut gue warna abu-abu itu kalem (pake banget). Sedangkan gue liar. Iya sih, emang gak nyambung, tapi gue emang suka sama warna-warna yang sifatnya kalem gitu. Menurut gue, warna abu-abu itu enak aja dilihatnya. Kesannya simpel. Gak neko-neko. Nyaman, dan juga enak dipandang dari segi bentuk, sudut, atau apapun itu. Ya sama aja sih sebenernya kek perasaan ini ke kamu. Simpel. Tulus dan gak pernah neko-neko. *Apasih!* Yah,.. pokoknya, dari 12 jenis warna umum, warna yang paling gue suka itu intinya; warna abu-abu. : )) #inibukankode

* * *

Gue Itu . . . Jomblo. #okeinimiris *skip!*

* * *

Gue Itu . . . Suka benget sama kucing. Menurut gue, kucing itu lucu, unyu, dan menggemaskan (buat yang mau muntah, muntah aja. gue juga agak mual sih nulis kata-kata ini barusan). Kucing itu makhluk ciptaan Tuhan yang paling indah. Persis banget kayak kamu; indah, lucu, dan menggemaskan. #halah

Jadi seekor kucing itu menurut gue juga enak banget. Selain dari makan dan tidur, mentok-mentok aktivitas hariannya itu maen lari-larian sana-sini. Abis itu maen keluar rumah. Balik dari maen, makan. Abis makan, ya tidur lagi. Gitu-gitu aja terus sampe lo siap denger kabar mantan lo bentar lagi mau lamaran..

Seru, ya, jadi kucing?

Nah, kelakuan harian gue itu hampir sama persis (banget) kayak kucing. Hoby gue tuh kalo gak makan (tapi gak pernah gemuk-gemuk), tidur, maen, dan mentok-mentok ngelamun. Bedanya gue gak suka lari-larian aja dalam rumah. Iya, ngeri juga entar nyokap gue kalo kerjaan gue tiap hari lari-lari dalam rumah gitu. Lari dari masa lalu aja susah, apalagi lari-larian dalam rumah, sempit. Kayak ibarat harapan untuk bisa berlabuh ke hati kamu gitu, harapannya sempit. Itulah alasan mengapa gue suka banget sama hewan yang satu ini. Nyambung bangetkan alasannya --- (?)

Tapi,.. gue belum siap (dan enggak mau juga) untuk menjadi seekor kucing. Secara kucing itu sering banget ditimpuk, dipukul, disiram air panas, bahkan sampai ada yang sering banget dibunuh. Sebagian para jomblo orang diluaran sana banyak yang menganggap hewan satu ini termaksud salah satu hewan yang sifatnya suka mengganggu dan sering merugikan. Seperti; sering menganggu makan. Suka nyolongin ikan dan makanan. Sering pipis sembarangan. Suka pup tapi gak pernah disiram. *Loh? Pokoknya dengan berbagai macam alasan-alasan tertentu, kucing tuh sering banget jadi bahan siksaan manusia. Gue kadang kasian. Hati kecil gue terkadang menjerit (oke ini lebay), kadang gak tega aja ngeliatnya. Padahal, apa salahnya coba kalo pun ada kucing liar yang datang ke rumah kita, ya kita biarin ajaa.. Toh juga yang datang ke rumah bukan si mantan yang tiba-tiba ngajak balikan dia tuh cuma sekedar minta makanan sisa kalian doang. Ya anggap-anggap aja rezekinya si kucing itu melalui kalian. Syukur-syukur kalo kalian mau memberi makanan yang layak dan masih bagus. Tapi, apa iya, masa sih cuma sekedar makanan sisa-sisaan aja kalian masih gak mau untuk berbagi --- (?)

* * *

Gue Itu . . . Suka banget dengerin lagu-lagu dari band Sheila On 7. Dari dulu sampe sekarang, gue itu ngefans banget sama band asal Djogja yang satu ini. Entah kenapa, biar kata udah termakan zaman, tapi gue gak ada bosen-bosennya menikmati karya-karya mereka itu. Tiap-tiap lirik lagu yang mereka buat itu menurut gue simpel banget. Mudah dipahami. Dalam, tapi gak cengeng. Gak terlalu dibuat-buat. Menggunakan kata-kata sederhana yang gampang diingat untuk diresapi maksud dari pesan yang dituliskan di dalam lagu-lagunya itu. Mungkin karena alasan itu juga yang ngebuat gue bisa suka banget sama band yang satu ini. Karena pada dasarnya gue itu suka yang serba simpel. Gak suka yang terlalu ribet (dalam hal apapun itu bentuknya). Iya, soalnya otak gue gak kuat kalo harus berfikir terlalu keras. Hahaha..

Masih ngomongin Sheila On 7.

Diantara sekian banyak hits lagu-lagu mereka, gue itu paling suka sama lagu mereka yang judulnya: “Dan, sama; Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki.”

Pertama-tama, mungkin gue akan ngebahas judul lagu; “Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki” terlebih dahulu. Menurut Analisa yang berhasil gue amati (cailah! anak lab banget nih bahasanya! haha), lagu ini menceritakan tentang: betapa merasa bahagianya tokoh utama dalam lagu tersebut. Ia merasa seperti orang yang paling beruntung bisa memiliki kekasih yang dimilikinya saat ini. Seolah ia ingin mengungkapkan rasa bahagia tiada duanya itu di dalam hidupnya, karena telah berhasil menemukan sosok seseorang yang dianggapnya sebagai penyempurna perjalanan cerita hidupnya. Cieee.. Eross.. Bisaan aja buat liriknya. Hahaha..

Tapi daripada lagu originalnya, gue lebih suka mendengarkan lagu ini pada saat mereka membawakannya secara live. Selain karena mereka sering banget merubah aransemen musik aslinya, di situ biasanya Duta juga selalu meng-improvisasi-kan tiap-tiap lirik yang ada di lagu tersebut dengan alunan-alunan nada yang terasa lebih mendalami lagi untuk penghayatannya.

Berikutnya; “Dan.”

Kalo dari makna yang gue baca di balik lagu ini, di sini Eross seperti ingin bercerita di mana tokoh utama dari sosok lagu ini seperti ingin meminta maaf atas semua apa yang telah terjadi saat ini. Di mana ia menganggap semua ini adalah murni atas kesalahannya. Sebuah kesalah-pahaman, penyesalan serta kerumitan di dalam suatu hubungan tersebut. Yang mana kalo kita cermati lebih dalam lagi, tokoh utama dalam lirik lagu ini seolah menceritakan suatu alasan yang tidak bisa ia ceritakan dan ia ungkapkan secara detail kepada kekasihnya. Sampai pada akhirnya, ia pun memutuskan untuk mengakhiri semua. Ada kesan seolah seperti menyesal. Apa daya, keputusan telah diambil. Ia berharap semua kembali baik-baik saja. Saat di mana semuanya ini belum terjadi.

Lebih detailnya, silahkan simak sepenggal liriknya berikut ini:

“Dan..”

“Bukan maksudku.. Bukan inginku..”

“Melukaimu sadarkah kau di sini ku pun terluka..”

“Melupakanmu.. Menepikanmu.. Maafkan aku..”

- - -

Gimana? Bener gak? Untuk lebih jelasnya, mendingan dengerin lagunya secara langsung aja ya, Mblo.. Hahaha..

Yang jelas, gue begitu sangat mengagumi karya-karyanya Eross Chandra. Selain memiliki skill bermain gitar yang bisa dibilang di atas rata-rata, kemampuannya juga dalam mengolah serta mengemas musik sangat baik. Lirik-lirik lagu yang dituliskan benar-benar terasa jujur. Simpel. Indah. Mudah dicerna. Dan enggak terasa berlebihan. *tepuk tangan semeriah mungkin*

* * *

Gue Itu . . . Dulu pernah sempat naksir sama seseorang. Entah kenapa, cewe yang gue taksir ini punya sedikit aura yang berbeda. Bukan. Dia bukan seorang dari anak dukun beranak. Maksud gue, entah kenapa gue tuh gak punya alasan khusus untuk bisa menjelaskan secara detail atas dasar apa gue tuh awal mulanya bisa seperti ini. Di mata gue (ya sebenernya faktanya emang gitu sih), anak ini gak pernah neko-neko. Gak terlalu suka rumpi sana-sini. Memiliki IQ di atas rata-rata (beda banget kayak IQ gue. kecil, rapuh, lemah, dan kosong. biji sawi banget). Ia pun semakin terlihat sempurna dengan jilbab yang dikenakannya. Belum lagi kalo ngeliat senyumnya, behhh.. bawaannya berasa pengin disunat dua kali ajaa.. Hahaha..

*btw, apa hubungannya sama disunat dua kali?*

Sepengetahuan gue yang lainnya, dia juga anak yang baik. Rapih. Taat untuk masalah ibadah, lembut, dan kalem. Berbanding terbalik dengan gue yang terlalu kucel, pemalas, agresif, liar, dan over brutal. Mungkin kalo ada sutradara film horor yang gak sengaja nyasar mampir baca tulisan gue malam ini, bisa jadi tuh sutradara langsung terinspirasi menemukan sebuah judul film layar lebar yang unik; “Kisah tragis harapan cinta Si Jenglot untuk Peri yang baik hati.” #Pedih

Selain daripada itu, ia juga berzodiak yang sama kayak gue. Sama-sama seorang Aquarius (plis jangan ada yang bersorak “cie,” karena biasanya gue bisa langsung mimisan seketika). Dulunya, ialah seseorang yang selalu gue banggakan. Seseorang yang selalu gue harapkan. Seseorang yang namanya selalu gue selipkan diantara doa. Dulu. Iya, itu dulu. Mungkin Tuhan punya cerita lain. Seperti halnya pada tulisan gue sebelumnya; “seseorang yang baik, setidaknya akan menemukan pasangan yang baik pula.” Inilah gue. Seorang Aquarius seperti gue tidaklah akan pernah bisa mengiringi perjalanan cerita seorang Aquarius baik sepertinya.

Gue gak pernah tahu gimana kabar dan keadaanya sekarang ini. Dan gue gak punya banyak hak untuk mencari tahu itu semua. Mungkin ada benarnya juga apa kata si Irzha. Gue adalah orang yang koplak. Sehingga akan kecil sekali kemungkinannya seorang cewe untuk bisa mudah tertarik. Dan gue baru sadar, ternyata gue emang sekoplak itu. Karena sampai saat ini, gue masih gak bisa bedain; “seperti apa itu rasa suka yang sebenernya, dan seperti apa itu rasa suka sebatas rasa penasaran saja.” Gak tahu. Gue gak pernah tahu.

Itu, dulu. Semua sudah berlalu.

Yah, apapun itu, hakekatnya belum ada sejarahnya seeorang Jenglot yang jahat mengiringi perjalanan cerita dari seorang Peri yang baik. Akan tetapi, setidaknya di catatan kali ini, si Jenglot yang jahat tadi mencoba mengabadikan cerita lalunya. Cerita lalu yang perlahan akan tersimpan rapih dikemas dalam bentuk sebuah tulisan sederhana. Yang hingga pada akhirnya, akan semakin jauh terlupakan. Tertimpa catatan baru yang akan tertinggal waktu. Dan inilah kenyataannya. Pada dasarnya, para kaum pemuja rahasia itu biasanya hanya bisa; mengagumi dari kejauhan, mendoakan, lalu perlahan menjauh untuk melupakan.

Untuk yang terakhir kalinya, di mana pun ia berada, gue berharap semoga Tuhan selalu melindungi, melancarkan segala macam urusan, memberikan kesehatan, mempertemukan (dan memberikan) jodoh yang sepantasnya. Seseoang yang bisa menjaganya dengan baik, bukan pula yang dikemudian hari malah menyiakannya. Iya, semoga. Aamiin. : ))

#kitalanjut

* * *

Gue Itu . . . Suka banget sama (dan ngeliat) cewe yang memiliki rambut pendek. Menurut gue, cewe yang memiliki rambut pendek itu lebih terlihat simpel. Enak dilihat. Dan gak ribet. Apalagi kalo pas rambut pendeknya itu dikuncir kebelakang gitu, behhh.. menurut gue itu lebih kelihatan dewasa dan sexy banget, Mblo! Bikin suasana terasa menjadi fresh seketika. Sosok keibuannya lebih dapet aja.

Ngomong-ngomong masalah rambut cewe, gue jadi keinget obrolan konyol bareng temen sekampus gue. Waktu itu gue pernah menanyakan hal seperti ini kepada temen kampus gue. Namanya Panji.

*saat sedang berada di kantin kampus*

Gue: “Nji, kalo elu, lebih suka ngeliat cewe dengan model rambut panjang, apa cewe dengan model rambut pendek?”

Panji: *ngelirik gue bentar dengan tatapan penuh rasa kecurigaan* “Hah? Lo kenapa tiba-tiba nanyain hal gak penting kek gini???”

Gue: “Enggak, nanya iseng aja, daripada kita gak ada bahan obrolan.. Bener gak?”

Panji: “Yaelah, Pik.. Pik.. Makin kronis aja lo ini…”

Gue: “Bu—bukaann.. Ini sama sekali gak ada hubungannya sama status kronis gue sekarang ini.. Coba deh lo liat ke meja pojok yang ada di sebelah sana..”

Panji: *menoleh ke arah meja yang gue maksud tadi* “Iya, kenapa sama mereka?”

Gue: “Dari rombongan mereka-mereka itu, lo lebih tertarik sama cewe yang mana???”

Panji diam sebentar. Gak langsung ngejawab. Nampaknya ia sedang berfikir. Ato mungkin saja sedang menganalisa. Kayaknya pertanyaan gue barusan terlalu membuat otaknya sedikit ekstra berfikir keras. Gak lama setelah ia membakar sebatang rokok...

Panji: “Emm.. Gue lebih suka ngeliat cewe yang pake baju biru itu, Pik.. Adem aja ngeliatnya..”

Mendengar jawabannya itu, tetiba aja timbul niat untuk mencakar mukanya saat ini juga. Karena gak layak banget jawabannya barusan itu untuk gue dengar. Melow-melow bikin gondok gimanaaa.. gitu dengernya. Muka garang hati Hello Kitty. Kasian.

Gue: “Jawabannya simpel. Berarti lo itu suka sama tipe cewe yang rambut panjang, Nji..”

Panji: “Kok lo bisa langsung ngasih kesimpulan kek gitu???”

Gue: *sembari ngelus dada sebentar* “Gampang aja.. Dari mereka bertiga yang duduk di sana, gak ada satupun yang ngebuang, kan? Sama cantik. Dan elu memutuskan memilih cewe yang pake baju biru itu. Bener gak?”

Panji: “Iya, sih.. Cewe yang punya rambut panjang itu kadangan suka bikin penasaran. Mau dimodel gaya rambut apa aja juga bisaa.. Belum lagi kalo pas mereka ngibasin rambutnya gitu, behhh.. gak bisa diungkapkan dengan kata-kata deh..”

Gue: “Tunggu.. Tunggu.. Ini kenapa kesannya kek lo lagi curhat di radio ya, Nji???”

Panji: “Gue bukan curhat, elu nya aja yang kronis. Susah emang kalo ngomong sama jomblo sakral kek lo ini, sering salah tafsir…”

Gue: “Emm.. Kirain gue lo curhat.. Gue lagi gak ada stock tissue ini masalahnya. Hahaha..”

Panji: “Kalo elu, lebih sir sama yang mana dari tiga cewe-cewe itu?”

Gue: “Kalo gue lebih suka ngeliat cewe yang lagi minum pocari itu, Nji..”

Panji: “Yang rambutnya dikuncir pake kuncir warna merah itu?”

Gue: *mengganggukan kepala*

Panji: “Alasannya?”

Gue: “Lebih natural aja ngeliatnya…”

Panji: “Lo kira dia air galon, natural? Hahaha..” *Panji ngeledek konyol* “Cewe rambut pendek itu kurang seru, Pik.. Gak bisa dibelai..”

Gue: “Em???”

Panji: “Iya, kalo cewe yang rambutnya pajang itu kan enak ngebelainya, lama. Soalnya rambutnya panjang. Beda sama cewe yang rambutnya pendek. Cepet banget ngebelainya..” *sambung Panji melanjutkan pembicaraannya dengan memberikan sedikit alasan yang gak masuk akal*

Setelah gue ngerasa kayak baru aja lagi abis ngobrol sama tutup galon yang gak akan pernah ketemu titik ujungnya, pada akhirnya gue pun memutuskan untuk menyudahi percakapan konyol ini.

Gue: “Nji, udah, gak usah lo terusin.. Seandainya di Lampung ini ada cangkok otak gratis, mungkin lo orang pertama yang bakal gue anterin datang ke sana.. Mendingan kita pergi aja dari sini…”

- - -

Balik lagi ke pembahasan semula tadi.

Selera orang memang beda-beda. Semua memiliki hak penilaian tersendiri. Yang jelas, menurut gue cewe yang memiliki rambut pendek itu kesannya emang lebih kelihaan natural aja. Lebih minimalis. Semakin terlihat lebih anggun dengan lekuk badan yang pastinya lebih terlihat jelas sempurna jika dipandang dari berbagai sudut manapun. Dan gue yakin, cewe yang memiliki rambut pendek itu adalah jenis manusia yang gak suka ribet. Males ribet pergi rutin bolak-balik ke salon tiap bulan, misalnya..

Btw, kalo kamu (cewe), kamu termaksud tipe cewe yang memiliki rambut panjang, apa tipe cewe yang memiliki rambut pendek, nih??? : ))

* * *

Gue Itu . . . Udah bingung mau nulis apaan lagi. Selain karena faktor ini udah hampir pagi, di luar juga ujannya gak berenti-berenti. Udara malam ini dingin parah. Dari jam lima tadi sore nih, sampe sekarang, udah pukul empat pagi, masih aja gak reda-reda juga. Luar biasa.

Kayaknya untuk catatan mengenai gue malam ini sampai di sini dulu aja deh. Mungkin dipertemuan yang berikutnya gue bakalan ngebahas catatan yang lebih panjang lagi mengenai gue dari catatan malam ini.

Oke, selamat malam semua (mungkin lebih tepatnya selamat pagi kali, ya?). Sampe ketemu di catatan berikutnya, ya! Bye ~



 
Back to top!